Feeds:
Posts
Comments

Archive for November 14th, 2008

*PENGAMBILAN SAMPEL

PENGAMBILAN SAMPEL

Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti membutuhkan obyek yang akan diteliti. Tidak semua objek yang akan diteliti dapat diamati dengan baik karena adanya beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengambilan sampel pada populasi. Populasi merupakan keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak kita uji. Adapun sampel merupakan bagian populasi yang karakteristiknya hendak kita uji.
Beberapa alasan perlunya dilakukan pengambilan sampel dalam melakukan suatu penelitian adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi riset
Semakin banyak obyek yang diteliti maka akan semakin banyak pengorbanan yang harus dikeluarkan, demikian juga sebaliknya. Sebagai contoh, jika sebuah riset dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap daya beli masyarakat dalam satu kabupaten. Jika tidak dilakukan riset sampling, hal tersebut pasti sangat menyulitkan peneliti. Oleh karena itu, pengambilan data dilakukan dengan teknik sampling agar obyek yang kita teliti sedikit.
b. Meningkatkan ketelitian riset
Karakteristik populasi senantiasa berubah, oleh karena itu semakin besar jumlah populasi yang diteliti maka semakin besar pula kemungkinan karakteristik populasi tersebut mengalami perubahan, begitu juga sebaliknya.
c. Riset populasi tidak mungkin dilakukan
Pada kasus-kasus tertentu, terkadang tidak memungkinkan untuk dilakukan riset populasi sehingga riset hanya dapat dijalankan dengan menggunakan sampel.
Contoh : jika kita ingin mengetahui golongan darah seseorang. Kita tidak mungkin mengambil semua darah yang ada didalam tubuh orang tersebut karena dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, cukup diambil beberapa tetes darah saja untuk dijadikan sampel.

Dalam pengambilan sampel, peneliti biasanya dihadapkan pada dua permasalahan sampling. Dua permasalahan tersebut adalah :
a. Ukuran sampel yang harus diambil
Besar kecilnya ukuran sampel sangat dipengaruhi oleh tingkat homogenitas populasi, tingkat keyakinan yang diperlukan, toleransi tingkat kesalahan yang dapat diterima, keterbatasan yang dimiliki peneliti, dan tujuan riset dilakukan.
b. Teknik pengambilan sampel
Berikut ini beberapa teknik pengambilan sampel :

12

1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai kesempatan untuk dijadikan sampel.

a. Simple Random Sampling
Teknik ini memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel. Beberapa cara yang dapat digunakan antara lain, dengan cara undian, dengan bantuan bilangan random, dan lain sebagainya.
b. Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan jika populasi memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri.
C. Cluster Sampling
Pada prinsipnya, teknik ini hampir sama dengan teknik stratified random sampling. Perbedaannya, jika pada stratified random sampling anggota populasi dalam satu strata relatife homogen maka pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen.
d. Double Sample
Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap. Populasi dibagi dalam beberapa kelompok kemudian diambil secara acak kelompok yang ada dalam populasi. Ketika beberapa kelompok sudah diambil sebagai sampel maka langkah selanjutnya adalah mengambil beberapa subkelompok secara acak sebagai sampel. Demikian seterusnya.

2. Non-Probability Sampling
Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik Probability Sampling, yaitu tiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian, dibutuhkan anggota populasi yang dapat memberikan data atau informasi yang maksimal.

a. Convinience Sampling
Teknik penentuan sampel ini hanya berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden akan dijadikan sampel. Teknik ini merupakan teknik yang paling mudah, cepat, dan murah.
b. Purposive Sampling
Merupakan metode yang digunakan jika penetapan sampel didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu yang tujuannya adalah agar informasi yang didapatkan maksimal.
c. Quota Sampling
Teknik penentuan sampel ini hanya berdasarkan atas jumlah sampel yang telah ditetapkan. Sebelum quota tersebut belum terpenuhi, maka penelitian belum selesai.
d. Snowball Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang pada awalnya bejumlah kecil, tetapi makin lama makin banyak dan berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.

Artikel ini merupakan hasil pembelajaran saya tentang pengambilan sampel melalui buku “Metode Riset Bisnis” oleh Suliyanto,SE.,M.Si dan diterbitkan oleh ANDI Yogyakarta. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. SALAM…!

REFERENSI
Suliyanto,SE,M.Si., 2006, Metode Riset Bisnis, penerbit ANDI, Yogyakarta.

Read Full Post »