Feeds:
Posts
Comments

Archive for November 8th, 2008

Link Artikel : www.kuliahbersama.com

Komentar : Menurut saya ketika seorang mahasiswa akan membuat TUGAS AKHIR, maka aktifitas yang harus dilakukan adalah mencari topik dan berusaha menyelesaikan persoalan tersebut dengan disiplin ilmu yang dikuasai (berbagai kajian). Alasannya adalah agar mahasiswa tersebut dapat melihat permasalahan secara real dilapangan.
Berbeda ketika mahasiswa tersebut mencari topik sesuai dengan kajian yang telah dikuasai, ada kecenderungan mahasiswa tersebut “akan memaksakan topik yang dia kuasai”. Hal ini tidak baik jika jenis penelitian mahasiswa tersebut bersifat studi kasus di perusahaan tertentu, karena mungkin topik yang diangkat sebagai penelitian TUGAS AKHIR tersebut bukanlah permasalahan yang ada di perusahan tersebut, melainkan mahasiswa tersebutlah “yang membuat permasalahan sendiri” agar sesuai dengan kajian yang dia kuasai.

Read Full Post »

PERANCANGAN MAL KEPALA GAMBAR

Artikel berikut ini merupakan hasil pembelajaran saya dan teman sekelompok saya (Khatarina Ayu dan Ronaldo TRD) yang mencoba untuk melakukan perancangan produk berupa MAL KEPALA GAMBAR yang difungsikan untuk aktifitas menggambar teknik di Program Studi Teknik Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam perancangan produk ini adalah metode rasional,. Berikut ini pemaparannya :
1. Klarifikasi Tujuan Perancangan dan Pengembangan Produk
Pada tahap ini akan menjelaskan tujuan dari perancangan, agar suatu perancangan produk dapat berjalan secara optimal. Salah satu tool yang digunakan untuk merumuskan tujuan dari perancangan produk ini adalah dengan menggunakan “Pohon Tujuan”.
pohon-tujuan

2. Penetapan Fungsi Produk
Untuk menentukan fungsi secara keseluruhan kita dapat menggunakan model system black box, maksudnya pada tahapan ini dalam proses perancangan produk hanya diketahui input dan outputnya saja. Berikut ini system black box untuk produk mal kepala gambar :
black-box

3. Penetapan Spesifikasi Produk
Karena mal kepala gambar ini tergolong produk sederhana, maka hanya terdapat 4 spesifikasi produk yang menjadi pertimbangan, yaitu :
a. Kekuatan produk
b. Biaya
c. Safety / Scratch
d. Kemudahan proses

Tabel Spesifikasi Perfomansi Mal Kepala Gambar

tabel-perfomansi
4. Pemilihan Material
pembobotan-material
weighted-objective

HASIL PERANCANGAN PRODUK MAL KEPALA GAMBAR (dimensi dlm mm)

mal

Read Full Post »

PERANCANGAN ALAT BANTU JANGKA

Artikel berikut ini merupakan hasil perancangan alat bantu jangka kelompok saya ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di IKM SEAGA NATURAL HANDICRAFT, Manding, Yogyakarta. Adapun anggota kelompok yaitu: Suryanto Wirawan, Christian Adi Chandra, Mimi Wijaya, dan Monica Estrellita T. Latar belakang perancangan produk ini adalah karena selama ini IKM tersebut menggunakan alat bantu yang sangat sederhana untuk membuat pola lingkaran, sehingga pola lingkaran yang dihasilkan tidak presisi dan membutuhkan waktu proses pengerjaan yang lama .
Berikut ini hasil perancangan alat bantu jangka tersebut :

3d-jangka
2d-jangka1
jangka1

(MAAF GAMBAR PRODUK DIATAS(SELAIN GAMBAR TEKNIK) BLM ADA PEGANGANNYA, PADA WAKTU PENGAMBILAN FOTO BELUM DIPASANG)

Dari hasil analisis menggunakan “time study” diperoleh hasil bahwa efisiensi waktu proses pengerjaan meggunakan alat bantu jangka tersebut adalah sebesar 50% daripada menggunakan metode lama.

Read Full Post »

*PENJADWALAN PRODUKSI

PENJADWALAN PRODUKSI

Industri dapat dipandang sebagai kegiatan untuk mengolah suatu input melalui proses produksi sehingga dihasilkan output yang memiliki nilai tambah. Kegiatan mengolah input tersebut tentunya tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang bertindak sebagai operator dalam menjalankan dan mengendalikan proses produksi tersebut serta fasilitas-fasilitas produksi, seperti mesin-mesin produksi.
Dengan demikian aktifitas penjadwalan produksi yaitu proses pengalokasian beban kerja ke masing-masing bagian atau departemen dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan, yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen / consumer satisfication. Namun kenyataan menunjukkan banyak perusahaan yang kurang memperhatikan pentingnya aktifitas penjadwalan produksi. Padahal aktifitas penjadwalan produksi dapat mempengaruhi tingkat utilisasi fasilitas produksi perusahaan, kapasitas produksi, dan kelancaran proses produksi.
Terdapat beberapa metode penjadwalan yang sering digunakan, antara lain :
a. Forward Scheduling (prioritas EDD/earliest due date)
Yaitu, aktifitas penjadwalan dimulai dari proses pertama sampai proses ke-n yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk tertentu. Metode ini memiliki beberapa kekurangan, antara lain : sering mengalami keterlambatan/tardiness penyelesaian produk (waktu penyelesaian > due date), selain itu dampak dari penerapan metode ini adalah earliness/terlalu cepat (waktu penyelesaian < due date) sehingga sering terjadi penumpukkan produk jadi di gudang (inventory cost tinggi).

forward1

b. Backward Scheduling (prioritas LDD/last due date)
Yaitu aktifitas penjadwalan dimulai dari proses paling terakhir sampai proses ke-1 yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk tertentu. Jika dibandingkan dengan metode forward scheduling, metode ini lebih efektif karena suatu job akan diselesaikan tepat pada waktunya sehingga dapat meminimasi terjadinya tardiness dan earliness. Tetapi salah satu kekurangan dari metode ini adalah ada kemungkinan terjadinya infisiable time, yaitu waktu pengerjaan/release time proses ke-n < waktu order masuk. Banyak alternative yang dapat dilakukan jika terjadi infisiable time, antara lain: melakukan subkontrak untuk proses yang infeasible time, melakukan lembur, dan melakukan pendistribusian beban kerja.

backward1
REFERENSI
Dewi, Dian Retno Sari., 2005, Pengembangan Algoritma Penjadwalan Produksi Job Shop Untuk Meminimalkan Total Biaya Earliness dan Tardiness, Skripsi di Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.

Read Full Post »