Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Uncategorized’ Category

*PENGAMBILAN SAMPEL

PENGAMBILAN SAMPEL

Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti membutuhkan obyek yang akan diteliti. Tidak semua objek yang akan diteliti dapat diamati dengan baik karena adanya beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengambilan sampel pada populasi. Populasi merupakan keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak kita uji. Adapun sampel merupakan bagian populasi yang karakteristiknya hendak kita uji.
Beberapa alasan perlunya dilakukan pengambilan sampel dalam melakukan suatu penelitian adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi riset
Semakin banyak obyek yang diteliti maka akan semakin banyak pengorbanan yang harus dikeluarkan, demikian juga sebaliknya. Sebagai contoh, jika sebuah riset dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap daya beli masyarakat dalam satu kabupaten. Jika tidak dilakukan riset sampling, hal tersebut pasti sangat menyulitkan peneliti. Oleh karena itu, pengambilan data dilakukan dengan teknik sampling agar obyek yang kita teliti sedikit.
b. Meningkatkan ketelitian riset
Karakteristik populasi senantiasa berubah, oleh karena itu semakin besar jumlah populasi yang diteliti maka semakin besar pula kemungkinan karakteristik populasi tersebut mengalami perubahan, begitu juga sebaliknya.
c. Riset populasi tidak mungkin dilakukan
Pada kasus-kasus tertentu, terkadang tidak memungkinkan untuk dilakukan riset populasi sehingga riset hanya dapat dijalankan dengan menggunakan sampel.
Contoh : jika kita ingin mengetahui golongan darah seseorang. Kita tidak mungkin mengambil semua darah yang ada didalam tubuh orang tersebut karena dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, cukup diambil beberapa tetes darah saja untuk dijadikan sampel.

Dalam pengambilan sampel, peneliti biasanya dihadapkan pada dua permasalahan sampling. Dua permasalahan tersebut adalah :
a. Ukuran sampel yang harus diambil
Besar kecilnya ukuran sampel sangat dipengaruhi oleh tingkat homogenitas populasi, tingkat keyakinan yang diperlukan, toleransi tingkat kesalahan yang dapat diterima, keterbatasan yang dimiliki peneliti, dan tujuan riset dilakukan.
b. Teknik pengambilan sampel
Berikut ini beberapa teknik pengambilan sampel :

12

1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai kesempatan untuk dijadikan sampel.

a. Simple Random Sampling
Teknik ini memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel. Beberapa cara yang dapat digunakan antara lain, dengan cara undian, dengan bantuan bilangan random, dan lain sebagainya.
b. Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan jika populasi memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri.
C. Cluster Sampling
Pada prinsipnya, teknik ini hampir sama dengan teknik stratified random sampling. Perbedaannya, jika pada stratified random sampling anggota populasi dalam satu strata relatife homogen maka pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen.
d. Double Sample
Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap. Populasi dibagi dalam beberapa kelompok kemudian diambil secara acak kelompok yang ada dalam populasi. Ketika beberapa kelompok sudah diambil sebagai sampel maka langkah selanjutnya adalah mengambil beberapa subkelompok secara acak sebagai sampel. Demikian seterusnya.

2. Non-Probability Sampling
Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik Probability Sampling, yaitu tiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian, dibutuhkan anggota populasi yang dapat memberikan data atau informasi yang maksimal.

a. Convinience Sampling
Teknik penentuan sampel ini hanya berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden akan dijadikan sampel. Teknik ini merupakan teknik yang paling mudah, cepat, dan murah.
b. Purposive Sampling
Merupakan metode yang digunakan jika penetapan sampel didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu yang tujuannya adalah agar informasi yang didapatkan maksimal.
c. Quota Sampling
Teknik penentuan sampel ini hanya berdasarkan atas jumlah sampel yang telah ditetapkan. Sebelum quota tersebut belum terpenuhi, maka penelitian belum selesai.
d. Snowball Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang pada awalnya bejumlah kecil, tetapi makin lama makin banyak dan berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.

Artikel ini merupakan hasil pembelajaran saya tentang pengambilan sampel melalui buku “Metode Riset Bisnis” oleh Suliyanto,SE.,M.Si dan diterbitkan oleh ANDI Yogyakarta. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. SALAM…!

REFERENSI
Suliyanto,SE,M.Si., 2006, Metode Riset Bisnis, penerbit ANDI, Yogyakarta.

Read Full Post »

Link Artikel : www.kuliahbersama.com

Komentar : Menurut saya ketika seorang mahasiswa akan membuat TUGAS AKHIR, maka aktifitas yang harus dilakukan adalah mencari topik dan berusaha menyelesaikan persoalan tersebut dengan disiplin ilmu yang dikuasai (berbagai kajian). Alasannya adalah agar mahasiswa tersebut dapat melihat permasalahan secara real dilapangan.
Berbeda ketika mahasiswa tersebut mencari topik sesuai dengan kajian yang telah dikuasai, ada kecenderungan mahasiswa tersebut “akan memaksakan topik yang dia kuasai”. Hal ini tidak baik jika jenis penelitian mahasiswa tersebut bersifat studi kasus di perusahaan tertentu, karena mungkin topik yang diangkat sebagai penelitian TUGAS AKHIR tersebut bukanlah permasalahan yang ada di perusahan tersebut, melainkan mahasiswa tersebutlah “yang membuat permasalahan sendiri” agar sesuai dengan kajian yang dia kuasai.

Read Full Post »

PERANCANGAN MAL KEPALA GAMBAR

Artikel berikut ini merupakan hasil pembelajaran saya dan teman sekelompok saya (Khatarina Ayu dan Ronaldo TRD) yang mencoba untuk melakukan perancangan produk berupa MAL KEPALA GAMBAR yang difungsikan untuk aktifitas menggambar teknik di Program Studi Teknik Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam perancangan produk ini adalah metode rasional,. Berikut ini pemaparannya :
1. Klarifikasi Tujuan Perancangan dan Pengembangan Produk
Pada tahap ini akan menjelaskan tujuan dari perancangan, agar suatu perancangan produk dapat berjalan secara optimal. Salah satu tool yang digunakan untuk merumuskan tujuan dari perancangan produk ini adalah dengan menggunakan “Pohon Tujuan”.
pohon-tujuan

2. Penetapan Fungsi Produk
Untuk menentukan fungsi secara keseluruhan kita dapat menggunakan model system black box, maksudnya pada tahapan ini dalam proses perancangan produk hanya diketahui input dan outputnya saja. Berikut ini system black box untuk produk mal kepala gambar :
black-box

3. Penetapan Spesifikasi Produk
Karena mal kepala gambar ini tergolong produk sederhana, maka hanya terdapat 4 spesifikasi produk yang menjadi pertimbangan, yaitu :
a. Kekuatan produk
b. Biaya
c. Safety / Scratch
d. Kemudahan proses

Tabel Spesifikasi Perfomansi Mal Kepala Gambar

tabel-perfomansi
4. Pemilihan Material
pembobotan-material
weighted-objective

HASIL PERANCANGAN PRODUK MAL KEPALA GAMBAR (dimensi dlm mm)

mal

Read Full Post »

PERANCANGAN ALAT BANTU JANGKA

Artikel berikut ini merupakan hasil perancangan alat bantu jangka kelompok saya ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di IKM SEAGA NATURAL HANDICRAFT, Manding, Yogyakarta. Adapun anggota kelompok yaitu: Suryanto Wirawan, Christian Adi Chandra, Mimi Wijaya, dan Monica Estrellita T. Latar belakang perancangan produk ini adalah karena selama ini IKM tersebut menggunakan alat bantu yang sangat sederhana untuk membuat pola lingkaran, sehingga pola lingkaran yang dihasilkan tidak presisi dan membutuhkan waktu proses pengerjaan yang lama .
Berikut ini hasil perancangan alat bantu jangka tersebut :

3d-jangka
2d-jangka1
jangka1

(MAAF GAMBAR PRODUK DIATAS(SELAIN GAMBAR TEKNIK) BLM ADA PEGANGANNYA, PADA WAKTU PENGAMBILAN FOTO BELUM DIPASANG)

Dari hasil analisis menggunakan “time study” diperoleh hasil bahwa efisiensi waktu proses pengerjaan meggunakan alat bantu jangka tersebut adalah sebesar 50% daripada menggunakan metode lama.

Read Full Post »

*PENJADWALAN PRODUKSI

PENJADWALAN PRODUKSI

Industri dapat dipandang sebagai kegiatan untuk mengolah suatu input melalui proses produksi sehingga dihasilkan output yang memiliki nilai tambah. Kegiatan mengolah input tersebut tentunya tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang bertindak sebagai operator dalam menjalankan dan mengendalikan proses produksi tersebut serta fasilitas-fasilitas produksi, seperti mesin-mesin produksi.
Dengan demikian aktifitas penjadwalan produksi yaitu proses pengalokasian beban kerja ke masing-masing bagian atau departemen dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan, yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen / consumer satisfication. Namun kenyataan menunjukkan banyak perusahaan yang kurang memperhatikan pentingnya aktifitas penjadwalan produksi. Padahal aktifitas penjadwalan produksi dapat mempengaruhi tingkat utilisasi fasilitas produksi perusahaan, kapasitas produksi, dan kelancaran proses produksi.
Terdapat beberapa metode penjadwalan yang sering digunakan, antara lain :
a. Forward Scheduling (prioritas EDD/earliest due date)
Yaitu, aktifitas penjadwalan dimulai dari proses pertama sampai proses ke-n yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk tertentu. Metode ini memiliki beberapa kekurangan, antara lain : sering mengalami keterlambatan/tardiness penyelesaian produk (waktu penyelesaian > due date), selain itu dampak dari penerapan metode ini adalah earliness/terlalu cepat (waktu penyelesaian < due date) sehingga sering terjadi penumpukkan produk jadi di gudang (inventory cost tinggi).

forward1

b. Backward Scheduling (prioritas LDD/last due date)
Yaitu aktifitas penjadwalan dimulai dari proses paling terakhir sampai proses ke-1 yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk tertentu. Jika dibandingkan dengan metode forward scheduling, metode ini lebih efektif karena suatu job akan diselesaikan tepat pada waktunya sehingga dapat meminimasi terjadinya tardiness dan earliness. Tetapi salah satu kekurangan dari metode ini adalah ada kemungkinan terjadinya infisiable time, yaitu waktu pengerjaan/release time proses ke-n < waktu order masuk. Banyak alternative yang dapat dilakukan jika terjadi infisiable time, antara lain: melakukan subkontrak untuk proses yang infeasible time, melakukan lembur, dan melakukan pendistribusian beban kerja.

backward1
REFERENSI
Dewi, Dian Retno Sari., 2005, Pengembangan Algoritma Penjadwalan Produksi Job Shop Untuk Meminimalkan Total Biaya Earliness dan Tardiness, Skripsi di Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.

Read Full Post »

*KUISIONER

KUISIONER

Kuisioner merupakan salah satu tool yang sering digunakan oleh seorang peneliti sebagai media interaksi atau interface dengan responden / objek penelitiannya. Dalam membuat sebuah kuisioner, banyak hal yang harus diperhatikan agar kuisioner yang dihasilkan dapat dengan mudah dipahami oleh responden.

I. Pengertian Kuisioner

* Kuisioner merupakan sekumpulan pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab.

* Kuisioner merupakan suatu media pengumpulan data yang digunakan oleh seseorang untuk mengidentifikasi suatu permasalahan tertentu, sehingga terjadi interaksi dua arah (melalui pertanyaan tertulis) antara peneliti dengan respondennya.

II. Struktur Batang Tubuh Kuisioner

1. Judul kuisioner.

2. Pengantar yang berisi tujuan dan petunjuk pengisian.

3. Item-item pertanyaan.

III. Tata Cara Pembuatan Kuisioner

Berikut ini tata cara pembuatan kuisioner, agar kuisioner yang dihasilkan dapat dengan mudah dipahami oleh responden :

* Identifikasi data-data yang diperlukan, ada 2 jenis data yaitu :

a. Data primer

Yaitu data yang yang tidak tersedia sebelumnya, sehingga peneliti harus melakukan pengumpulan data secara langsung terhadap respondennya. Contoh : data-data yang diperlukan oleh seorang designer produk (pembuatan produk baru) agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan keinginan konsumen( spesifikasi produk).

b. Data sekunder

Yaitu data yang telah tersedia sebelumnya, sehingga peneliti tidak perlu melakukan pengumpulan data. Contoh : data penjualan pada sebuah perusahaan, data permintaan pada sebuah perusahaan, dan lain sebagainya.

* Buatlah pertanyaan yang menarik dan sederhana, sehingga mudah dipahami oleh responden.

* Mulailah dari pertanyaan yang paling umum

(Deduktif : Umum ke Khusus)

IV. Bentuk-bentuk Pertanyaan dalam Kuisioner

* Pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang telah mendapat pengarahan dari penyusun kuisioner. Responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam kuisioner. Sehingga jawabannya terikat, responden tidak dapat memberikan jawabannya secara bebas.

Contoh :

pengalaman kerja anda dalam lembaga pemerintahan:

a. kurang dari 2 tahun

b. 2-4 tahun

c. 5-7 tahun

d. 8-10 tahun

e. lebih dari 10 tahun

* Pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang jawabannya tidak terikat, sehingga responden dapat memberikan jawabannya secara bebas dengan uraian yang lengkap.

Contoh :

Apa saran anda agar kami bisa memperbaiki pelayanan kami kepada anda?

* Daftar cek, contohnya : Tuliskan tanda cek (V) dibawah lajur YA, apabila pertanyaan yang bersangkutan sesuai dengan pendapat anda dan tuliskan tanda (V) dibawah lajur TIDAK, apabila pertanyaan yang bersangkutan tidak sesuai dengan pendapat anda.

NO

PERTANYAAN-PERTANYAAN

YA

TIDAK

1.

Putera anda berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi

2.

Putera anda belajar secara teratur di rumah

3.

Dst

* Pilihan Benar Salah

Contoh : Lingkarilah huruf B, jika menurut pendapat anda pertanyaan yang bersangkutan benar, dan lingkarilah huruf S, jika menurut anda pertanyaan yang bersangkutan salah.

a. B-S Anak saya mempunyai banyak teman bermain.

b. B-S Anak saya mempunyai kamar belajar sendiri.

c. B-S Anak saya mudah tersinggung perasaannya.

* Skala

Contoh : Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda

Jenis

Olah Raga

Senang

Sekali

Senang

Kurang

Senang

Tidak

Senang

Tidak Tahu

Tenis Meja

Bola Voli

Dst

REFRENSI

Read Full Post »

*MIND MAPS

MIND MAPS

I. Pengertian

Berikut ini adalah pengertian mind maps :

a. Menurut Tony Buzan

* Mind maps adalah suatu teknik grafik yang powerfull (menggunakan warna, gambar, angka, logik, dan lain sebagainya) yang menyediakan sebuah universal key untuk membuka pemikiran yang potensial.

* Mind maps adalah suatu cara untuk mengorganisir / menata sekumpulan ide menggunakan radiant thinking. Radiant thinking adalah rasional dan artistik, tertata dan kreatif, seperti sebuah pohon. Mind maps biasanya dibuat di kertas yang berukuran besar menggunakan kombinasi berbagai macam warna, gambar, dan kata-kata untuk merangsang kemampuan berpikir.

b. Pendapat lain :

* Mind maps adalah sebuah diagram yang digunakan untuk merepresentasikan kata-kata, ide-ide, dan lain sebagainya yang dihubungkan dengan kata kunci (ide utama). Mind maps biasanya digunakan untuk visualisasi, dan mengklasifikasikan ide-ide. Selain itu mind maps juga membantu dalam pengambilan keputusan, pemecahan suatu masalah dan proses pembelajaran.

* Mind maps adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut.

* Mind maps adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan.

II. Cara Membuat Mind Maps dan Aturan Dalam Membuat Mind Maps

* Cara membuat mind maps dengan tujuh langkah :

1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisinya panjang diletakkan mendatar. Alasan, karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebarkan ke segala arah.

2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral Anda. Alasan, sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap fokus, membantu kita tetap berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.

3. Gunakan warna. Alasan, karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran menjadi lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.

4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga dan seterusnya. Alasan, dengan menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.

5. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan memantapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama.

6. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Alasan, karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik mata.

7. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Alasan, karena kata kunci tunggal memiliki lebih banyak daya dan fleksibelitas kepada peta pikiran kita. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri.

* Aturan dalam membuat mind maps agar proses pembuatan mind maps efektif (menurut Tony Buzan) :

a. Mulailah dari bagian tengah (gambar topik), menggunakan warna minimal 3 warna.

b. Gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi.

c. Pilih kata kunci.

d. Setiap kata atau gambar harus tunggal dan letakkan pada garisnya.

e. Garis-garis harus terhubung, dimulai dari central image (garis tebal).

f. Buat garis yang sama panjang untuk setiap gambar atau kata.

g. Buatlah mind maps sesuai dengan gayamu (personal style).

III. Kegunaan dan Keuntungan Mind Maps

* Aplikasi mind maps :

a. Untuk individu

Perencanaan, komunikasi, analisis dan pemecahan masalah.

b. Untuk pekerja / profesional

Perencanaan, komunikasi, proyek, meeting (pertemuan), pelatihan, dan lain sebagainya.

* Kegunaan mind maps :

a. Menurut Tony Buzan, peta pikiran dapat membantu kita untuk banyak hal, yaitu :

· Merencanakan

· Berkomunikasi

· Menjadi lebih kreatif

· Menyelesaikan masalah

· Memusatkan perhatian

· Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

· Mengingat dengan lebih baik

· Belajar lebih cepat dan efisien

b. Menurut Michael Michaliko dalam buku Cracking Creative Mind Mapping, mengatakan bahwa kegunaan peta pikiran adalah :

· Mengaktifkan seluruh otak

· Membereskan akal dari kekusutan mental

· Memungkinkan kita fokus pada pokok bahasan.

· Membantu menunjukkan hubungan antara bagian informasi-informasi yang saling terpisah.

· Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, dan membantu kita dalam membandingkan.

* Keuntungan menggunakan mind maps :

a. Mind maps biasanya lebih menarik daripada hanya sekumpulan catatan atau grafik standar.

b. Lebih mudah untuk dilihat daripada sekumpulan catatan atau grafik standar (lebih komunikatif).

c. Mind maps merupakan memori, yaitu merupakan salah satu media untuk menyimpan ide-ide yang ada dipikiran Anda dalam bentuk visualisasi gambar atau kata-kata sehingga mudah diingat.

d. Dalam menganalisis suatu permasalahan, mind maps lebih fokus sehingga dapat menghasilkan solusi yang baik.

e. Memberikan pandangan menyeluruh terhadap pokok masalah atau area yang luas.

f. Lebih efisien dalam hal waktu.

* Kapan kita menggunakan mind maps?

a. Ketika ingin menemukan ide yang inovatif dan jalan keluar yang kreatif.

b. Ketika ingin mengingat informasi secara efektif dan efisien. Artinya, walaupun Anda berada dalam tekanan, tetap saja Anda dapat mengingat informasi itu dengan baik.

c. Ketika ingin menetapkan suatu tujuan dan langkah-langkah untuk mencapainya.

IV. Contoh mind maps

Berikut ini adalah mind maps yang dibuat oleh seorang pengusaha ketika ingin membuka usaha laundry.

REFERENSI

Buzan, T. Mind Mapping

Read Full Post »